Desa Pamriyan, Desa Idaman (Bagian 2)

Welcome to Pamriyan, click this video^^
Beberapa hari yang lalu aku ditemani seorang sahabatku berkunjung ke desa Pamriyan, tempat KKNku setahun yang lalu. 
Rumah Ibu Cariklah yang pertama kali tujuanku, 
di rumahnya aku dan tiga orang temanku dulu tinggal selama sebulan.
Sambutan hangat yang tak berubah dari beliau 
saat mengetahui kami datang.
Seperti rumah sendiri, aku buat dua gelas kopi, satu untukku,
dan satunya lagi untuk sahabatku.
Di ruang makan, ditemani segelas kopi, sepiring pisang goreng, 
kacang dan makanan kecil lainnya, obrolan kami mengalir tiada hentinya,
mulai dari tanya kabar sampai flashback cerita KKN kita dahulu.

Flashback cerita KKN tahun lalu, berlanjut dari postngan sebelumnya, kegiatan apa aja yang kita lakukan selama disana. Berikut beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan disana atau disebut proker.
Pembuatan gantungan kunci dari biji pinus.
Karena di desa terdapat hutan pinus, maka
biji hutan pinus yang telah jatuh dari pohon,
 dibuat gantungan kunci.

Pelatihan komputer untuk perangkat desa

Pengajian rutin
Pelatihan pembuatan pupuk.


Kegiatan 17 Agustus-an dilakukan tingkat desa
dan tingkat dusun. 
Acara 17 Agustus tingkat desa
Acara 17 Agustus tingkat desa
Lomba tarik tambang antar dusun (tingkat desa0
Tarik tambang antar dusun (tingkat desa)

Salah satu lomba di dusun Ngabean
Di pamriyan juga terdapat hutan pinus yang masih asri,
juga beberapa tempat yang menyejukkan mata,
seperti pada video diatas.

Itulah beberapa kegiatan kami selama KKN di desa Pamriyan.

"Segera Ambil Pintu Kebaikan"
Khalid bin Mi’dan mengatakan, “Jika dibukakan untukmu pintu kebaikan, maka segeralah menempuhnya, karena Anda tak tahu kapan pintu itu akan tertutup lagi” (As Siyar: 4/540). Maka bersungguh-sungguhlah, selama masih punya kemampuan, selama masih ada waktu.

Teruntuk yang akan menjalani KKN,
"Persiapkanlah diri kalian, bekali diri dengan ilmu 
dan pengetahuan, terutama ilmu agama.
Bagikan semua ilmu yang kalian punya, 
berbuat baiklah semaksimal mungkin.
Lakukanlah dengan ketulusan, 
Jadikan momen tersebut untuk kita menabung amal-amal
di akhirat kelak."

“Jika kamu memasuki waktu sore maka janganlah tunggu waktu pagi, dan jika kamu memasuki waktu pagi janganlah kamu tunggu waktu sore, dan gunakanlah kesehatanmu untuk masa sakitmu, dan kehidupannya untuk kematianmu.” (HR. Bukhari)

Note : semoga bermafaat postingan ini, 
mohon maaf atas segala kekurangan tulisan diatas.
Mohon doanya agar penulis bisa amanah dan 
istiqomah dalam menulis di blog ini,aamiin.
Jazakumullahu khairan.

You May Also Like

0 komentar